17 January, 2014

Pecahan Harga Diri

Hinaan, sedikit banyak telah mengusik hidupku. Ocehan selalu saja mengikuti ku, kemanapun aku pergi. Olokan selalu berjalan dibelakangku, tidak pernah berhenti. Semua yang ku lakukan salah di mata mereka, tidak ada yang benar. Mereka memaksaku melakukan dan bila aku salah, pasti salah, mereka akan menjatuhkan aku lagi kedalam sebuah lubang pendosa. Keburukanku sudah tertampang di mata mereka.

Omonganku tidak pernah di dengar. Mereka menganggap hanya angin lewat, yang tidak penting. Harga diriku sudah pecah, aku tidak bisa menyatukannya lagi. Martabatku sudah sangat di injak. Mungkin aku terlalu membiarkan dirinya berkuasa atas diri ku. Padahal pemilik badan ini adalah diriku sendiri.

Aku di naikan saat mereka butuh dan aku di hempaskan dengan keras saat mereka tidak membutuhkanku. Aku bukan sebatang kayu yang bisa kau patahkan. Aku bukan sebuah tanah liat yang bisa kau ubah seenaknya. Aku bukan sebuah boneka yang bisa kau mainkan begitu saja. Aku seorang manusia, sama seperti kalian semua, mempunyai keinginan.

Balas dendam bukanlah pilihan terbaik. Membiarkanmu terus berulah juga bukan hal yang baik. Kesadaran untuk memperbaiki diri adalah yang paling benar. Pecahan harga diri ini akan aku satukan sebisaku. Aku tidak tahu siapa yang salah disini. Karma seorang yang bisa menjawabnya.


No comments:

Post a Comment