16 January, 2014

Bangkit dan Kembali Tenggelam Dalam Duka

Lebih baik, aku terus seperti ini. Berakting dan selalu bermain peran. Berpura-pura segalanya masih dalam keadaan baik. Berpura-pura tidak ada pedih yang terasa di hati. Aku mulai tenggelam dalam dunia ku. Mengambil seluruh hidupku untuk sementara waktu demi peran ini. Aku bisa berandai, semua masih indah. Aku bisa menaburkan senyum. Tidak ada sebutir air mata. Hanya mengikuti alur bahagia. Melepaskan kegundahan hati.

Tidak ada yang abadi. Keresahan mulai terbit. Mencabut seluruh kebahagiaanku. Menanam kesedihan dan menuai air mata. Bahagia ini semakin memudar. Semakin aku berpura-pura, luka itu semakin dalam. Aku harus menghadapi kenyataan. Cinta tidak berada di pihakku.

Aku kembali bersandar dalam peran. Melupakan segalanya, sekali lagi. Dan hanya berlaku dalam waktu yang sangat singkat. Beribu-ribu kali aku mencoba untuk tetap berada dalam skenario ini. Berjuta-juta kali aku mengubur diriku dengan rupa wajahnya. Aku tidak bisa memendam semuanya. Sangat melelahkan.

Semangat ku tidak pecah, masih dalam keadaan utuh. Meskipun dirimu tetap tertahan dalam pikranku, aku tetap akan bermain peran. Tidak ada yang boleh merusak cita-citaku.

Bersatu dalam peran, bersatu dalam rindu. Berusaha bangkit dan kembali tenggelam dalam kenangan, duka.

No comments:

Post a Comment