Pada zaman
dahulu kala, di sebuah kerjaan Mataram Islam yang terdapat di kota Yogyakarta,
hiduplah seorang adipati yang bernama Mangir. Dahulu dia adalah seorang yang
sangat hormat kepada sultannya Panembahan Senopati, tetapi semenjak dia
mempunyai kekuatan dia tidak menghormati Senopati lagi.
Dia membangun
sebuah joglo yang besar. Sejak saat itu, dia tidak mau menjadi adipati lagi. Senopati
Kebingungan karena dari hari ke hari para pengikut Mangir semakin banyak dan
juga Mangir berhasil menguasai sebagian daerah Mataram yaitu daerah Mangir.
Sultan
Senopatipun menggumpulkan semua keluarga, staff, dan prajuritnya di sebuah
ruangan kerajaan. Mereka menyusun sebuah rencana untuk menjatuhkan Mangir dan mendapatkan
daerah Mangir sehingga Senopati bisa menguasai seluruh daerah Mataram.
Untuk
menjatuhkan Mangir sangatlah sulit karena kekuatannya melebihi kekuatan Senopati
sehingga mereka menyusun rencana yang paling efektif untuk menjatuhkan Mangir. Setelah
berdiskusi berhari-hari, akhirnya sebuah rencana telah tersusun dan disetujui
oleh seluruhnya.
Sesuai
rencana, keesokan harinya putri tunggal Senopati yang bernama Putri Sekar Pembayun
menyamar menjadi seorang penyanyi keliling dan salah seorang prajuritnya menyamar
menjadi ayah Sekar. Mereka bergegas pergi ke daerah Mangir.