16 June, 2013

Penghormatan Terakhir Untuk Mertua

Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerjaan Mataram Islam yang terdapat di kota Yogyakarta, hiduplah seorang adipati yang bernama Mangir. Dahulu dia adalah seorang yang sangat hormat kepada sultannya Panembahan Senopati, tetapi semenjak dia mempunyai kekuatan dia tidak menghormati Senopati lagi.

Dia membangun sebuah joglo yang besar. Sejak saat itu, dia tidak mau menjadi adipati lagi. Senopati Kebingungan karena dari hari ke hari para pengikut Mangir semakin banyak dan juga Mangir berhasil menguasai sebagian daerah Mataram yaitu daerah Mangir.

Sultan Senopatipun menggumpulkan semua keluarga, staff, dan prajuritnya di sebuah ruangan kerajaan. Mereka menyusun sebuah rencana untuk menjatuhkan Mangir dan mendapatkan daerah Mangir sehingga Senopati bisa menguasai seluruh daerah Mataram.

Untuk menjatuhkan Mangir sangatlah sulit karena kekuatannya melebihi kekuatan Senopati sehingga mereka menyusun rencana yang paling efektif untuk menjatuhkan Mangir. Setelah berdiskusi berhari-hari, akhirnya sebuah rencana telah tersusun dan disetujui oleh seluruhnya.

Sesuai rencana, keesokan harinya putri tunggal Senopati yang bernama Putri Sekar Pembayun menyamar menjadi seorang penyanyi keliling dan salah seorang prajuritnya menyamar menjadi ayah Sekar. Mereka bergegas pergi ke daerah Mangir.