11 November, 2014

Dia yang Tak Lagi Sama

Tidak lancar, tapi begitu indah.
Tidak lama, namun berharga.
Tidak hilang, masih terukir kekal.
Tidak banyak yang tersisa, hanya sebuah kenangan manis.



Mungkin aku sudah berada di luar jarak pandangmu. Tapi mataku begitu egoisnya ingin melihat dua matamu yang melengkung manis. Bagaimana mungkin? Tawaku mereda konyol sebab itu takkan pernah terkabulkan.

Kamu yang tak lagi sama, sudahkah melupakan kejadian satu setengah tahun lalu?

Pikiranku sangatlah handal dalam memilih kenangan. Dan aku tak bisa berbuat banyak. Satu, dua kali senyuman mengembang. Namun isak tangisku mengalahkan segalanya. Aku dibutakan oleh indahnya kisah kita, yang sudah sepantasnya diabaikan. Hingga lupa akan masa yang sudah jauh berada dibelakang.

Kenangan itu, seberapa pahitnya, pasti akan menyisahkan sebuah kerinduan.

Aku memilih termenung dalam diam. Sepertinya aku benar-benar payah untuk melupa.

Kamu yang tak lagi sama, apakah salah bila aku tak bisa melupakanmu?