13 February, 2014

Sampai Jumpa


Saat segalanya masih bahagia. Saat aku menganggap cinta itu indah. Kesalahan terberat yang harus ku tanggung. Bukan karena kamu, tapi karena aku yang terus memuja. Karena kita yang menuliskan sejuta rasa dalam lembaran kenangan.

Perlu perjuangan dan energi yang tidak sedikit. Penuh tangis dan peluh. Cukup di sayangkan, hanya seonggok harapan yang ku dapat. Bukan cinta yang kusebut-sebut dulu.

Menjelang bulan yang kelima, cinta itu sudah berangsur-angsur menghilang. Sayup-sayup wajahmu sudah memudar dari mimpi.  Meski namamu terkadang menyelusup ke pangkal pita suara, musim sendu sudah hampir mencanpai waktunya.


Hei, masa laluku. Terima kasih akan semua kenangan yang sudah kau masukan ke dalam hidupku. Aku tahu kamu memang bukan jodohku. Aku tahu kamu memang bukan siapa-siapa lagi di kehidupanku. Aku tahu semua sudah berubah. Tolong jangan sakiti siapa-siapa lagi. Cukup diriku dan sekarang sudah melupakan pedih di hati.

Kebencian bercampur dengan rasa cinta yang tertinggal dan membuatku berhasil keluar dari kesedihan. Maafkan aku. Tapi aku harus menyimpannya. Itu racun yang sangat mujarab. Kenangan itu sudah ku celupkan ke dalam tinta hitam. Menghilangkan juga menghapuskan memori kelam yang terselinap di buku petualangan cinta.

Sampai jumpa masa laluku. Tak selamanya aku akan terus mengejarmu. Seperti sekarang ini. Tidak ada lagi aku yang terbenam dalam kepedihan. Hanya aku yang telah membuka lembaran baru.

Aku akan memperkenalkan pemenang cintaku nanti kepadamu.

No comments:

Post a Comment