06 March, 2014

Roda

Roda itu selalu berputar. Tak pernah lelah layaknya jarum jam. Kadang diatas, kadang dibawah. Jangan takut, semua kebagian.

Ada saatnya aku di puji orang. Di kala aku berhasil menunjukkan sisi hebat dari diriku yang tidak sempurna ini. Udara kebahagiaan bisa ku hirup dengan bangga di bawah langit yang cerah.




Di balik itu, ada juga saatnya aku di hina orang. Persis sama seperti dihujani kemalangan. Kesalahan yang aku perbuat dibesar-besarkan hingga aku jauh dari mereka yang di juluki berpangkat tinggi.




Di sisi lain, cinta bisa saja datang kepadaku. Benci juga mengikuti dari belakang. Bila sudah memulai cinta siap saja untuk di benci. Kau dan aku cepat atau lambat akan menjadi kau dan dia. Tak ada lagi kita yang selalu bersama.

Dahulu dia menangkap kebersamaan kita berdua, aku dan kamu. Tapi sekarang aku yang menangkap kemesraan kau dan dia. Dahulu aku yang berada disisimu. Tapi sekarang dia yang setia berada di sampingmu. Kurasa roda itu masih berputar.

Tidak, aku tidak cemburu. Hanya saja aku menyadari adanya roda yang terus bergerak. Senja mungkin tiba, namun indahnya fajar sedang menunggu.


Untuk roda yang tak pernah lelah, jangan turunkan semangatku.

No comments:

Post a Comment