10 March, 2014

Cinta yang Baru


Jagat raya sangatlah besar. Bumi begitu luas. Manusia tidak hanya satu, tapi kenapa aku bisa dipertemukan dengan sosok sepertimu? Takdirkah? Atau hanya kebetulan belaka? Belum pernah aku mengsketsa rupa wajah sepertimu dalam kehiudpanku.

Oh tidak. Getaran pita suaramu membangunkan ion cinta yang telah tertidur pulas. Dia begitu terpesona denganmu. Hingga dia berpikir kamulah mimpi indahnya selama ini.

Lengkungan dibibirmu sama seperti lengkungan pelangi yang ada setiap hujan. Ion-ion cinta itu seakan merasa tenang begitu melihatmu. Awas, dia ingin mencuri hatimu.

Awalnya, aku tak percaya lagi akan cinta. Ion cinta itu sengaja aku beri obat tidur. Namun betapa hebat dikau mampu membuatnya sadar kembali. Harapan demi harapan mulai bermunculan. Bahkan aku lupa akan janji yang sempat aku ucapkan.

Kebimbangan pun menyerang pikiranku. Aku tak mengerti apa yang harus aku lakukan. Kedua bola matanya membiusku untuk terus menatapnya. Ku pikir ini hal yang benar-benar bisa membuatku gila. Kau menggenggam tanganku dan menyalurkan rasa hangat. Nyaman sekali. Aku takut, aku takut ini akan cepat berakhir.



Oh pangeran tampang, terima kasih atas rasa istimewa ini. Kumohon berilah yang terbaik untukku. Aku... menyayangimu.

Untuk hati yang sempat terluka, selamat penyembuh sudah tiba.

No comments:

Post a Comment