01 April, 2014

Cinta Terlarang

Saat semua sudah terlepas, aku belum sepenuhnya merelakanmu. Desiran harapan masih terasa di pelupuk hati dan tak ada yang mengabulkannya. Bukan salah kita, memang aku dan kamu tak sepantasnya disatukan.




Cinta terlarang. Siapa menginginkannya? Satu pun orang di dunia ini aku tak yakin ada, termasuk kita. Mengapa seluruh cinta terkutuk ini masih saja terus menempel di pinggiran hatiku? Belum puaskah menyiksa?

Tolong, bangunkan aku dari semua mimpi buruk ini! Katakan bahwa kita bisa bersatu, katakan!


Tak pernah secuil pun terlintas dalam pikiranku akan ada tantangan serumit ini. Aku serasa dijatuhkan ke dalam jurang curam, dalam, gelap, dan menakutkan. Hingga tidak ada harapan untuk kembali ke atas permukaan, pulang kerumah, dan kembali dalam dekapanmu.

Diamkan aku di sini, jangan berusaha mencariku! Aku hancur, sangat.


Satu persatu kebahagian terlepas dari kehidupanku dan hanya tersisa diriku yang sangat menyedihkan ini. Luka perlahan tergores di setiap inci tulang rusukku dan aku hanya bisa terdiam. Rangkaku tak bisa digerakkan.

Tiada lagi aku yang dikelilingi suka cita. Tiada lagi aku yang selalu tertawa lepas. Tiada lagi aku yang diikat kebahagiaan. Hanya ada aku, aku yang sudah hancur dan tak berhenti mengemis sepucuk cinta dari hatimu. Lihat, bahkan aku tak pantas lagi muncul di hadapanmu meski itu di mimpi.

Kristal bening perlahan berjatuhan satu per satu. Berlarian saling mendahului di pipi lalu mencapai tanah. Aku berusaha menyekanya sendiri. Namun, air itu semakin berjatuhan. Ya, aku sangat membutuhkan dirimu. Cukup sebuah pelukan hangat dan tangan yang selalu menyeka setiap tetes air mataku.


Akankah kau bertahan bila tidak pernah ada darahmu yang mengalir dalam diriku? Bisakah kita bersama bila kenyataan ini tidak menghalangi kita? Oh, andai saja tak pernah ada larangan yang kian menyayat diriku.

"Sayang, jangan bersedih. Aku memang rapuh dan sudah hancur. Tapi cinta ini masih bulat dan utuh. Meskipun kebenaran selalu menyambar dan merobohkan ketegaranku, cinta ini masih saja terus aku eja dan hafalkan. Aku masih mencintaimu dalam gelap."

Diantara kita, diantara cinta, ada larangan  yang tak bisa dilenyapkan.

No comments:

Post a Comment