19 May, 2014

Segelintir Rasa yang Kembali

-Seraya memejamkan kedua mata, aku menggali lagi ingatanku akan kita.-



Mengenang. Mengangan. Menangis. Rasa lelah sudah menyelumuri. Tanpa hasil dan khayalan yang terkabulkan.

Termenung-menung, pikiranku melayang. Hati yang sudah lama terluka parah mulai mengadu mulut dengan otak. Kumohon, jangan tambahkan luka lagi. Sudah terlalu banyak kepahitan yang ditanggungnya seorang diri, karena cinta.

Rasa itu sudah lama mati. Rasa itu sudah lama bersembunyi. Mungkin inilah waktunya. Tiada yang bisa bertaruh bila rasa itu kembali sekarang. Bukan seutuhnya memang, hanya segelintir rasa rindu.


Ada kerinduan yang tiba-tiba saja datang mengetuk pintu. Aku terpatung dan menyilahkannya merenggut sebagian ketentraman yang ku kumpulkan. Rasa-rasa yang sempat bergumul disana sudah lenyap di makan waktu saat rindu berjalan masuk.


Boleh saja aku menyingkiri segala macam rasa yang timbul dari dalam hati. Di balik itu semua, masih ada seberkas kenangan yang merasuki. Tidak mungkin rasa rindu tidak kembali.

Sekilas, terlihat sederhana. Namun, aku tak menjamin itu benar padamu. Rumit dan aku tak ingin kerisauan memorak-morandakan batinku.

Mungkin saja kau bahkan tidak menyimpan satu detik pun kebersamaan kau dan aku dulu. Di hati kecilmu, mungkin juga rasa rindu ini akan hadir. Aku bukan serba tahu, ini hanya pengharapanku. Rasa rindu yang terbalaskan.

Untuk seorang yang masih saja dirindukan.

No comments:

Post a Comment