30 July, 2015

Bukan Mimpi


Selamat malam, untukmu yang ada di sana.
Apakah aku hadir dalam mimpimu? Ataukah aku ikut serta dalam pikiranmu?
Semoga mimpi indah menyertai.

Aku senang bermimpi. Tidak perlu ada hal-hal nyata yang harus ditakuti. 
Aku suka bermimpi. Melepaskan seluruh beban yang harus dipakul tubuh ini. 
Samakah dirimu dengan aku? 
Tapi aku tak sepenuhnya mau terjebak dalam mimpi, sebab kau yang selalu berkunjung ke dalam mimpiku akan lenyap begitu aku terbangun.

Cinta yang kutumbuhkan ini nyata dan tulus. Tolong kau jaga dengan sebaik mungkin.

Saat kau berada disisiku, aku seperti berada di sebuah ruangan yang begitu nyaman. Kupu-kupu berterbangan bebas memenuhi rongga pikiranku. Kau melukisakan sebuah lengkungan dibibirku. Mengucapkan lelucon yang akan mengurai tawa. Sungguh, aku bisa selamanya melakukan ini. Namun aku sadar, masih banyak hal yang harus diselesaikan.

Siapa aku? Siapa kamu? Atau siapakah kita?
Aku hanya seorang gadis yang baru saja merasakan cinta, dan kau adalah seorang lelaki yang mampu mengembalikan seluruh kebahagiaanku. Kita bukan terjerat dalam suatu hubungan, melainkan bersatu dalam sebuah untaian cinta. Aku senang bisa bertemu denganmu.


Ini bukanlah mimpi. Kau benar-benar ada di sini, dalam hatiku.

Kini cinta telah tumbuh subur. Berkat kita yang terus-menerus menyiramnya dengan kepercayaan. Berkat kita yang tak henti-hentinya memupuk kesetiaan menjadi sebuah taman nan asri yang bisa disaksikan siapa saja. 

Lalu apakah taman nan asri itu takkan layu termakan usia?

Aku takkan membiarkan hama-hama berdatangan menghancurkan apa yang sudah kita bina selama ini. Kita sudah merawatnya dengan susah payah meski harus berderai air mata. Semua sudah dikerahkan, meski dengan pengorbanan yang terbesar sekalipun. Takkan kubiarkan siapapun atau apapun melonggarkannya, sebab aku mencintaimu sepenuh hatiku. 

Hai kamu, yang jauh di sana. Kau juga akan merawatnya bersamaku bukan?

Mimpiku bukanlah cinta. Aku hanya ingin bisa berada disampingmu, meski banyak halangan yang menerjang.

Cinta bukan hanya ucapan belaka, tapi cinta adalah bukti dari seluruh tindakan nyata. Terima kasih karena telah bersedia untuk mencintaiku.



Dari gadis yang mencintaimu.

No comments:

Post a Comment