Silahkan, aku tidak melarangmu. Tentu saja aku tidak bisa memerintahmu. Aku bahagia bisa merangkak naik ke atas dari bawah jurang permainanmu. Aku juga senang bisa menyaksikan kebersamaan kalian berdua.
Seorang perngkhianat dan seorang perusak. Memang cocok. Dendam itu sudah mereda. Namun, jangan sekali-sekali menyebut kejadian dulu atau kau bisa menerima lonjakan dari ku.
Mencampuri urusan orang lain, hanyalah pekerjaan yang tak bernilai. Termasuk kalian. Sebuah tawa menyindir itu aku hadiahkan untuk kalian. Banyak orang berceloteh sesuka hatinya tentang kalian. Aku sempat mengamuk. Bosan mendengar pujian yang mereka hanturkan. Dan sekarang, aku tidak peduli.
Hanya satu kata yang ingin aku eja. Berbahagialah. Tawaran dirimu untuk berpisah memang tepat. Aku tidak menyesal. Namun, jangan menyesal. Gelar buruk sudah aku cap tentang kalian.
No comments:
Post a Comment