Cinta yang berlimpah terus mengalir untukmu. Cintamu kandas untukku. Gemercik kesedihan meracuni tubuh. Mengangkutnya hingga ke hari-hariku. Dia bersorak-sorak karena bertahta dihatinya. Aku tidak boleh selangkahpun mencoba merebut tahta itu. Aku harus memikirkan perasaan mereka. Lantas, siapa yang menghargaiku?
Dambaanku, lihatlah. Aku terbengkalai. Melulur diriku dengan duka. Mulutku tidak selalu benar, namun bacalah isi hatiku.
No comments:
Post a Comment