Dia. Sesosok yang sangat aku cintai. Cinta pertamaku mungkin, karena dia satu-satunya yang pertama kali berhasil menerobos pintu hatiku. Dengan mudah dia mengambil kunci yang selama ini selalu ku sembunyikan.
Setelah kami berpapasan dulu dan bertukar nama, dia selalu melindungiku, menyemangatiku, membuatku tersenyum, juga tertawa, dan menjagaku dengan baik. Tak ada sedikitpun hal yang bisa membuatku melepaskannya. Nama dia sudah melekat di hatiku.
Tapi suatu ketika, hal itu terjadi. Terjadi begitu cepat, begitu menyakitkan. Kabar itu, sungguh aku tak bisa percaya akan kabar itu. Aku tak berhasil menjaga hatinya. Seorang wanita berhasil merebutnya dariku, sebelum aku berhasil membahagiakannya.
Setetes air mata pun terjatuh. Entah apa yang bisa kulakukan sekarang. Bunga cinta yang pernah mekar di hatiku pun layu begitu saja. Meski selalu di siram dan di pupuk. Tapi ya sudahlah, aku tak bisa berbuat apa-apa. Rasa cinta itu sudah mati.
Lihat. Dia tersenyum. Dia tertawa. Dia bahagia. Tapi, bersama seseorang itu. Bukan bersamaku. Kurasa alasan ini berhasil membuatku kehilangannya. Dia mencintai orang lain.
Dia pergi begitu saja.
Baiklah. Itu permintaanku. Tapi kenapa dia tidak menolak? Apa dia memang ingin pergi? Aku masih ingin bersama dirinya. Aku tidak bisa meninggalkannya.
Kenapa cinta harus hadir diantara kita, bila berujung pada perpisahan? Awal manis berakhir pahit. Tidak diinginkan oleh siapapun.
No comments:
Post a Comment