Pada zaman
dahulu kala, di sebuah kerjaan Mataram Islam yang terdapat di kota Yogyakarta,
hiduplah seorang adipati yang bernama Mangir. Dahulu dia adalah seorang yang
sangat hormat kepada sultannya Panembahan Senopati, tetapi semenjak dia
mempunyai kekuatan dia tidak menghormati Senopati lagi.
Dia membangun
sebuah joglo yang besar. Sejak saat itu, dia tidak mau menjadi adipati lagi. Senopati
Kebingungan karena dari hari ke hari para pengikut Mangir semakin banyak dan
juga Mangir berhasil menguasai sebagian daerah Mataram yaitu daerah Mangir.
Sultan
Senopatipun menggumpulkan semua keluarga, staff, dan prajuritnya di sebuah
ruangan kerajaan. Mereka menyusun sebuah rencana untuk menjatuhkan Mangir dan mendapatkan
daerah Mangir sehingga Senopati bisa menguasai seluruh daerah Mataram.
Untuk
menjatuhkan Mangir sangatlah sulit karena kekuatannya melebihi kekuatan Senopati
sehingga mereka menyusun rencana yang paling efektif untuk menjatuhkan Mangir. Setelah
berdiskusi berhari-hari, akhirnya sebuah rencana telah tersusun dan disetujui
oleh seluruhnya.
Sesuai
rencana, keesokan harinya putri tunggal Senopati yang bernama Putri Sekar Pembayun
menyamar menjadi seorang penyanyi keliling dan salah seorang prajuritnya menyamar
menjadi ayah Sekar. Mereka bergegas pergi ke daerah Mangir.
Sesampainya di
daerah Mangir, Sekar menyanyi dengan lemah lembut disertai suara yang merdu dan
dilengkapi dengan musik yang dimainkan oleh prajuritnya. Pertunjukan itu
disaksikan oleh seluruh warga Mangir. Suaranya menyentuh setiap orang yang
mendengarnya termasuk Mangir sendiri. Tanpa basa basi lagi, Mangir langsung melamar
Sekar ditempat dan disaksikan oleh seluruh warga Mangir. Sekar sangat terkejut
dan senang karena semuanya berjalan sesuai rencana. Tanpa berpikir panjang, Sekar
langsung menerima lamaran Mangir.
Beberapa hari
kemudian, diadakanlah pesta pernikahan besar-besaran antara Sekar dan Mangir.
Prajurit yang menyamar menjadi ayah Sekar segera pulang kekerajaan dan
memberitahukan kepada Senopati bahwa semuanya telah berjalan sesuai rencana.
Senopati sangat senang mendengarnya. Karena dia sangat khawatir dengan
keselamatan putri tunggalnya itu, setiap hari dia memerintahkan prajurit untuk melihat
keadaan Sekar secara diam-diam.
Semakin lama
menjalin hubungan, semakin lama juga Sekar tidak bertemu dengan orang tuanya. Sekar
sangat rindu dengan orang tuanya, tetapi untuk menjaga identitas aslinya Sekar
tidak ingin bertemu dengan kedua orang tuanya agar semua yang telah
disembunyikan tidak terbongkar.
Suatu hari,
Sekar menemukan tongkat kecil yang sangat mencurigakan. Setelah diselidiki,
ternyata rahasia kekuatan Mangir ada pada tongkat itu. Sekar langsung membersihkan
tongkat itu untuk mengurangi kekuatannya.
Malam harinya,
Sekar mengatakan identitas aslinya kepada Mangir. Mangir terkejut dan ingin
marah, tetapi dia tidak bisa marah kepada istri tercintanya. Sekar berharap
agar Mangir mau menemui ayahnya untuk menunjukan baktinya kepada mertua. Setelah
berpikir panjang dia mau memenuhi permintaan Sekar.
Keesokan
harinya, mereka berdua pergi kekerajaan Mataram. Mangir merasa ragu-ragu untuk
pergi kekerajaan Senopati tetapi Mangir tetap membulatkan tekatnya itu.
Sesampai
disana, Mangir menjadi sadar bahwa selama ini dia telah salah karena telah
meninggalkan kerajaan Mataran dan tidak mau menghormati Senopati. Mangir
langsung memberikan penghormat terakhir kepada mertuanya, Senopati. Mangir
telah mengetahui bahwa nyawanya akan segera hilang, tetapi dia rela dibunuh
untuk membahagiakan mertuanya. Prajuritpun membenturkan kepala Mangir sehingga
dia langsung meninggal ditempat.
Cerita ini di buat saat aku masih duduk di bangku SMP. Membawaku naik ke atas posisi pertama. Guru memerintahkan kita untuk melanjutkan sebagian teks yang ada. Diinstruksikan meniru cerita asli, namun aku menggunakan kata-kata sendiri.
Cerita ini di buat saat aku masih duduk di bangku SMP. Membawaku naik ke atas posisi pertama. Guru memerintahkan kita untuk melanjutkan sebagian teks yang ada. Diinstruksikan meniru cerita asli, namun aku menggunakan kata-kata sendiri.
No comments:
Post a Comment