Mencintai seseorang memang tidak semudah itu,
entah berapa kali kau harus terluka,
jatuh bangun merajut
cinta.
Mungkin memang terasa berat,
terutama ketika dirinya hanya terdiam,
membisu tidak mampu
menjawab setiap kata yang kau utarakan.
Sungguh aku paham,
tapi mungkin itu sudah lebih dari cukup
bagimu.
Kau dengan bangganya mengatakan sudah bisa melukiskan sebuah
lengkungan disudut bibirnya.
Namun bagaimana dengan hatimu?
Apakah dia bahagia dengan hasil yang dia dapatkan?
Apakah setimpal dengan semua niat ketulusan yang kau miliki?
Tidak!
Jangan salahkan orang itu,
Dia hanyalah seseorang yang tidak sengaja kau berikan hati
kepadanya.
Dan kau?
Ya hanya seseorang yang kebetulan pernah mampir mengetuk
pintu,
sebentar,
begitu singkat hingga tak ada sedikitpun usaha
yang menyentuh hatinya.
Kau berusaha meneguhkan hati,
mencoba mencari jalan keluar,
hendak menyembuhkan luka yang teramat dalam ini.
Satu-dua langkah kau pijakkan,
menjauh dari
kehidupannya,
memilih untuk mundur.
Diujung sana,
masih tersimpan keinginan kecil
untuk bisa membahagiakannya.
Tidak,
kau tidak boleh kembali.
Satu-dua langkah lagi kau pijakkan,
mengubur
dalam-dalam semua impian yang pernah kau buat.
Dan kembali,
sosok wajah itu masih tergambar
dengan jelas didalam hatimu
Perlahan,
kau mulai melupakannya.
Semakin lama perasaan itu kian memudar,
dan kau sudah mulai terbiasa,
berdamai dengan masa lalu,
berbahagia.
28 Agustus 2018
Stf